Pein
Pein
adalah Ketua Akatsuki dan merupakan seorang ninja pelarian yang
berasal dari Amegakure. Tak ada satupun anggota Akatsuki, selain Konan
yang memanggilnya dengan namanya tetapi hanya menggunakan kata
“pemimpin” saja, dan wajahnya sangatlah jarang diperlihatkan. Dia
memiliki kehormatan paling besar diantara rekan-rekannya (pengecualian
untuk Hidan yang termasuk anggota baru) dan dialah yang mengarahkan
aksi-aksi mereka. Dia jugalah yang menciptakan jutsu untuk mengeluarkan
monster berekor (Bijuu) dari Jinchuuriki. Dia juga bisa menggunakan
“teknik pengubah bentuk” (Shōten no Jutsu) yang dapat menduplikasikan
rekan-rekannya dengan menggunakan korban manusia, menjadikan mereka
dapat melawan musuh tanpa melukai dirinya. Hasil duplikasi ini sangatlah
mirip dengan aslinya, bahkan bisa memiliki kekkei genkai dan senjata
khusus seperti yang asli. Kemampuannya seimbang dengan jumlah chakra
yang diberikan kepada masing-masing hasil duplikasi ini. Ketika tiba
saatnya berkumpul, Pein dapat memanggil rekan-rekannya bahkan dari
tempat yang sangat jauh dengan menggunakan telepati.
Meskipun
Pein kelihatannya memegang otoritas terhadap anggota Akatsuki, Ia
sendiri mengatakan bahwa masih ada seseorang yang berada di atas dia.
Setelah kematian Deidara, orang ini menugaskan Pein untuk menangkap
Naruto secara langsung, dan tidak menerima kegagalan. Identitas orang
ini kemudian diketahui, yang tidak lain adalah Tobi, yang juga adalah
Madara Uchiha, yang merupakan dalang dari Akatsuki. Konan mengatakan
bahwa Pein tidak pernah kalah dalam pertarungan oleh siapapun atau
apapun.
Deidara
Deidara
adalah seorang ninja pelarian dari Iwagakure dan pasangannya Tobi.
Deidara menghubungkan ninjutsunya sebagai seni dan meyakini bahwa
setiap bom yang dibuatnya merupakan suatu hasil karya seni. Motonya
ialah Seni adalah sebuah ledakan yang merupakan ungkapan asli dari
seniman abstrak terkenal Jepang Tarō Okamoto. Deidara sangat bangga
dengan seninya dan secara langsung dengan segan menerima bahwa apapun
tidak dapat menghancurkan seninya, mengakibatkan ia seringkali menjadi
terlalu percaya diri dalam pertarungan. Deidara juga mempunyai kebiasaan
untuk mengakhiri kalimatnya dengan bergumam un atau mmm, seperti
Naruto yang hampir selalu mengakhiri kalimatnya dengan -ttebayo.
Dalam
pertarungan, Deidara menggunakan mulut khusus di kedua telapak
tangannya untuk menciptakan “bahan peledak tanah liat” (Kibaku Nendo).
Ia dapat meledakan tanah liat tersebut dengan perintah “meledak”
(Katsu). Untuk harus memasukan chakranya ke dalam tanah liat, agar tanah
liat tersebut bisa meledak. Semakin banyak chakra yang dimasukan,
semakin kuat ledakannya. Deidara dapat mengubah tanah liat ini menjadi
berbagai macam bentuk sesuai dengan tujuannya, seperti makhluk yang
dapat digunakan untuk terbang atau untuk menyelinap, tiruan dirinya
sendiri untuk membingungkan musuh, atau juga beraneka bentuk senjata
seperti ranjau. Beberapa tanah liat bahkan dikategorikan dalam peringkat
tertentu, seperti “C4″. Kebanyakan tanah liat hasil ciptaannya
termasuk dalam kategori “C1″, dan kekuatan ledakannya sama seperti
ledakan granat. Naga raksasa dari tanah liat yang menggunakan bagian
ekornnya untuk menembak ledakan yang lebih kecil ke musuh termasuk
dalam kategori “C2″. Kategori “C3″nya adalah patung tanah liat
yang tidak bisa bergerak yang digunakan seperti bom, dan ketika
menyentuh tanah memiliki potensi untuk menghancurkan selruh desa.
Kategori “C4″ merupakan yang terakhir dan terkuat, diciptakan melalui
tanah liat yang dimakan dengan mulutnya kemudian mengeluarkannya dalam
bentuk tiruan raksasa dirinya. Disaat tiruan ini meledak, mengakibatkan
terlepasnya bom yang sangat kecil sekali dalam jumlah besar ke seluruh
penjuru dan memasuki tubuh lawannya melalui hidung, kemudian meledak,
mengakibatkan targetnya lenyap menjadi debu. Sebagai tambahan, Deidara
masih memiliki tipe yang tidak terkategori, menggunakan mulut di dadanya
yang sebelumnya tersegel, mengubahnya menjadi bom hidup yang dapat
menghancurkan apapun dalam radius sepuluh kilometer, dengan harga
nyawanya sendiri. Deidara juga memakai teleskop pada mata kirinya untuk
pengamatan jarak jauh, dan juga telah terlatih untuk menggagalkan
genjutsu.
SasoriSasori
juga dikenal sebagai Sasori si pasir merah (Akasuna no Sasori), adalah
seorang ninja pelarian yang berasal dari Sunagakure. “Sasori” juga
berarti kalajengking. Setelah kematian kedua orangtuanya, Sasori
dibesarkan oleh neneknya, Chiyo, yang mengajarnya segala sesuatu tentang
boneka. Setelah teruji mahir dengan kemampuannya, Sasori menggunakan
pengtahuan barunya itu untuk mengubah tubuh kedua orangtuanya menjadi
boneka dengan usaha agar bisa dicintai. Karena mereka hanyalah boneka
tanpa emosi, karya ini menjadi gagal, dan ia meninggalkan Sunagakure
selama dua puluh tahun sampai ia diperkenalkan. Suatu waktu setelah
meninggalkan desanya, Sasori bergabung dengan Akatsuki dan akhirnya
berpasangan dengan Orochimaru. Setelah Orochimaru meninggalkan Akatsuki,
Sasori berpasangan dengan Deidara, meskipun dendamnya terhadap
Orochimaru selalu dibawanya.
Dalam kemitraannya dengan Deidara, keduanya sering berdebat, khususnya
tentang pertentangan pandangan mereka dalam seni. Deidara beranggapan
bahwa seni itu adalah sesuatu yang cepat hilang, sementara Sasori
meyakini bahwa seni yang bagus adalah sesuatu yang indah yang bisa
bertahan lama sampai ke masa depan. Ini mencerminkan sifat dasar
individu mereka (Deidara membuat pahatan tanah liat yang bisa meledak,
Sasori membuat boneka-boneka manusia yang bisa bertahan lama). Deidara
dari luar kelihatannya menghargai keyakinan Sasori terhadap seni,
meskipun Sasori tidak menghargai keyakinan Deidara. Ia juga tidak
menyukai menunggu dan membuat orang menunggu. Sebagai anggota Akatsuki,
Sasori ditugaskan untuk menangkap salah satu dari siluman berekor
(Bijuu), walaupun percakapan singkat antara dia dengan Deidara
menjelaskan bahwa ia bahkan tidak tahu siluman berekor mana yang harus
ditangkapnya.
Dalam
pertarungan, Sasori menggunakan boneka-boneka, di mana favoritnya
adalah Hiruko (Hiruko), yang dikendalikan dari dalam untuk melindungi
dirinya dari serangan musuh. Karena Sasori sering menggunakan Hiruko,
bahkan menghiasinya dengan pakaian Akatsuki, kebanyakan orang hanya
dapat menerimanya selama ia menggunakan boneka itu. Jika Hiruko terbukti
tidak berguna lagi, Sasori dapat menggunakan dirinya sendiri dalam
pertempuran, dikarenakan tubuhnya telah diubah menjadi boneka. Ini juga
memberikan keuntungan baginya untuk tampil muda secara tidak wajar.
Tubuh boneka Sasori membuat ia dapat mengontrol ratusan boneka dalam
sekali melalui mekanisme pada dadanya yang dapat menghasilkan banyak
benang chakra. Karena boneka tidak dapat mengendalikan chakra, Sasori
telah mengawetkan jantungnya dalam sebuah peralatan berbentuk silinder,
yang membolehkannya menggunakan boneka dalam pertarungan. Karena hanya
jantungnya yang merupakan bagian yang hidup dari dirinya, tubuh
bonekanya pada hakekatnya tidak dapat dihancurkan, sehingga ia dapat
kembali ke bentuknya yang semula jika ada bagian remuk. Sebagai
tambahan, ia dapat memindahkan jantungnya ke boneka yang lain, dan
meninggalkan tubuh yang sudah tidak bisa diperbaiki.
Tobi
Tobi,
menjadi anggota Akatsuki sesudah kematian Sasori dan menjadi
partnernya Deidara. Tobi tak lain dan bukan merupakan Madara Uchiha
yang merupakan salah satu pendiri Konoha. Dia telah dibunuh oleh Hokage
Pertama di Valley of The End. Sampai sekarang belum ada yang tahu
bagaimana ia bisa hidup lagi, dan juga mengapa dia sampai menjadi
anggota Akatsuki.madara sekarang memakai mayat obitho uchiha. Tobi
sebelumnya adalah bawahan Zetsu. Ia memakai cincin yang sebelumnya
dipakai oleh Sasori. Dalam pertarungan Deidara melawan Sasuke, Tobi
terperangkap dalam ledakan bunuh diri Deidara. Kemudian Zetsu menduga
bahwa Tobi telah mati dalam ledakan tersebut. Tidak seperti kebanyakan
ninja pada umumnya, tobi tidak menggunakan pelindung kepala sehingga
desa asalnya masih belum diketahui, sampai Ia mengungkap identitasnya
sendiri setelah kematian Deidara. Ia memakai topeng aneh yang menutupi
seluruh wajahnya, sehingga hanya mata kanannya yang kelihatan, yang
kemudian diketahui adalah Sharingan.
Keahlian
Tobi masih belum jelas, karena tidak pernah diperlihatkan bagaimana ia
bertarung. Ia dan Deidara mengalahkan Bijuu berekor tiga, tetapi Tobi
diperlihatkan tidak melakukan apa-apa, melainkan ia lari dari Bijuu
tersebut. Setelah pertarungan, Tobi mengklaim bahwa ia mengalahkan bijuu
tersebut hanya dengan satu serangan. Deidara tidak setuju dan
mengatakan bahwa itu adalah sebuah “kontribusi seni” (ledakan tanah
liat) yang membawanya pada kemenangan. Dalam pertarungannya melawan
Sasuke, Tobi menunjukan kemampuannya untuk memulihkan diri dari serangan
yang fatal. Setelah terpotong oleh pedangnya Sasuke, Tobi terjatuh dan
kembali berdiri hanya dalam beberapa detik dan hanya mengeluh tentang
kecepatan serangan tersebut. Dari sini, Tobi tidak lagi mempertunjukan
teknik apapun. Menurut Pein, seseorang seperti Tobi bisa didapatkan
kapan saja jika dibutuhkan, sedangnkan Deidara digambarkan unik,
menyatakan secara tidak langsung bahwa Tobi adalah salah satu anggota
terlemah dalam Akatsuki
Hidan
Hidan adalah anggota kedua terbaru yang suka bicara kotor dan
partnernya Kakuzu. Kanji pertama dalam nama Hidan adalah hisha, yang
berarti benteng dalam permainan shogi. Ia adalah seorang penganut agama
bernama ‘Jashin’, sebuah kepercayaan yang menyembah dewa Jashin dan
apapun yang tidak meghasilkan pengrusakan dianggap sebagai dosa.
Sebagai bagian dari agamanya, hidan memiliki sebuah jimat berbentuk
segitiga terbalik di dalam lingkaran. Sebelum pertarungan dimulai, ia
berdoa pada jimat ini, meminta pengampunan dan juga agar targetnya
harus ditangkap hidup-hidup. Setelah pertarungan dimulai, hidan sangat
tidak suka jika pertarungannya diinterupsi atau dipaksa untuk berhenti.
Setelah bertarung, ia melakukan ritual 30 menit sesuai dengan
kepercayaannya, yang memuncak dengan menikam dirinya sendiri di dada
dan berbaring di atas tanah.
Hidan
rupanya tidak bisa mati. Ia masih memiliki kemampuan untuk berbicara
serta dapat bertahan hidup walaupun berada dalam kondisi sekarat dengan
dipenuhi banyak luka, serta lehernya terpenggal. Meskipun ia dapat
hidup dalam bagian yang terpotong, Hidan harus terhubung dengan
tubuhnya agar bisa dikendalikan. Walaupun kenyataannya ia tidak bisa
mati, Hidan menyatakan secara terbuka sebelum pertarungan bahwa ia
mengharapkan dapat dibunuh oleh lawannya. Dalam pertarungan, Hidan
memegang sabit besar bermata tiga yang digunakan sebagai sebuah
proyektil yang dikendalikan dengan sebuah tali yang membungkus
pergelangan tangannya. Walaupun ia mampu untuk menyerang ninja paling
berbakat dengan senjatanya, Hidan mengklaim bahwa sabitnya membuat dia
menjadi penyerang terlambat dalam Akatsuki. Tiga mata sabit besarnya
tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kerusakan dari serangannya,
melainkan untuk meningkatkan kesempatannya untuk mengambil darah
musuhnya.
Setelah ia mendapatkan darah lawannya serta memakannya, Hidan
menggunakan darahnya sendiri untuk menggambar simbol dalam jimatnya di
tanah. Kemudian Hidan mengalami sebuah transformasi, menjadikan hampir
dari seluruh kulitnya berwarna hitam. Selanjutnya Hidan menggambar garis
putih secara kasar pada posisi yang sama dengan tulangnya.
Dikombinasikan dengan sabit besarnya, transformasi ini menjadikannya
seperti Grim Reaper. Setelah transformasinya sempurna, Hidan dan
musuhnya menjadi “terhubung”, dan segala kerusakan yang diterima Hidan
berlaku juga untuk musuhnya (seperti boneka voodoo). Selama berada dalam
simbol tersebut, Hidan menggunakan tombak sebagai ganti dari sabit
besarnya untuk melukai tubuhnya sendiri, mengakibatkan sakit yang bukan
main ke tubuhnya dan lawannya. Dikarenakan tidak bisa mati, Hidan tidak
terluka oleh serangan tersebut, melainkan itu merupakan suatu
kesenangan baginya. Setelah mempermainkan musuhnya dengan memberiakn
luka yang tidak mematikan, Hidan menikam dadanya, yang mengakibatkan
lawannya terluka, dan transformasinya kembali seperti semula. Meskipun
itu menjadi teknik yang sangat berguna, Hidan harus tetap berada di
dalam simbol. Jika ia meninggalkan simbol tersebut, transformasi serta
“hubungan” antara Hidan dan musuhnya masih ada, membuatnya hanya perlu
untuk kembali ke dalam simbol dan mengulang tekniknya.
Kakuzu
Kakuzu
adalah seorang ninja pelarian dari Takigakure dan partnernya Hidan.
Kanji pertama dalam nama Kakuzu adalah kakugyō yang berarti menteri
dalam permainan Shogi. Kakuzu adalah seorang individu yang rakus,
mengutamakan seberapa berharga suatu benda, dan selalu hanya bergantung
untuk mencari uang. Penghasilan favorit Kakuzu ialah mengumpulkan
hadiah selama menjalankan misinya., bahkan bersama-sama dengan agama
Hidan membuatnya lebih cepat untuk mengoleksi hadiah-hadiah tersebut.
Sejarahnya sebagai pemburu hadiah telah berjalan lama, dan ia sudah
terbiasa dengan syarat-syarat sebagai pengoleksi bahkan telah menghafal
informasi serta hadiah yang akan diberikan setelah menangkap target
tersebut. Pandangan tentang uang ini mengakibatkan Kakuzu menjuluki
dirinya sebagai “Bendahara Akatsuki”, meskipun tidak diketahui apakah
ini merupakan posisi yang sebenarnya. Kakuzu juga mempunyai bankir dan
akuntan pribadi. Walaupun tertarik pada uang, ia menempatkan perintah
Pein sebagai kesempatan untuk membuat keuntungan.
Kakuzu
memiliki struktur tubuh khusus yang terdiri dari banyak benang hitam
tajam yang melalui seluruh tubuhnya, yang dapat digunakan untuk
memisahkan bagian tubuhnya untuk serangan jarak jauh. Benang-benang ini
dapat digunakan juga untuk menyerang dan menusuk tubuh lawannya.
Benang-benang ini rupanya terbatas dan digunakan Kakuzu untuk mengubah
penampilannya dan secara visual dapat meningkatkan ukuran tubuhnya.
Benang-benang Kakuzu juga memungkinkan ia untuk memasukan organ asing
yang lain ke dalam tubuhnya, serta dapat memperpanjang hidupnya
selamanya dengan mengambil organ sehat orang lain. Ia telah menggunakan
teknik ini untuk memperpanjang hidupnya, karena ia mengklaim bahwa
dirinya pernah bertarung dengan Hokage Pertama. Yang paling menyolok
adalah Kakuzu bisa menyimpan sampai empat jantung extra, yang disimpan
dalam topeng binatang yang dijahit di punggungnya. Setiap topengnya
depat memisahkan diri serta menyerang secara bebas.
Itachi
Masuk ke dalam daftar ‘Bingo’ yaitu daftar ninja yang harus dibunuh
yang memiliki kekuatan lebih. Merupakan kriminal kelas S yang berbahaya
dan sangat kuat. Ketika umur 7 tahun lulus akademi, umur 8 tahun
menguasai Sharingan, umur 10 lulus ujian Chuunin, umur 13 menjadi
pemimpin pasukan Anbu, dan pada umur 15 tahun masuk ke sebuah
organisasi kriminal bernama Akatsuki. Di umur 13 tahun, dia membantai
seluruh anggota klan Uchiha yang terkenal kuat hanya dalam semalam.
Motifnya tidak diketahui, tetapi ia mengatakan untuk mengukur seberapa
kuat dirinya. Dia hanya menyisakan adiknya, Sasuke Uchiha. Itachi juga
memberitahukan Sasuke untuk menguasai Mangekyou Sharingan dengan cara
membunuh sahabat terdekatnya.Itachi sendiri membunuh sahabatnya yang
bernama Shisui Uchiha.
Kemampuannya dalam ilmu ninja tidak diragukan lagi. Segel jutsu yang
digunakkanya amatlah cepat bahkan Kakashi pun kewalahan menghadapinya.
Ditambah lagi dia punya Mangekyou Sharingan yang hampir mirip dengan
genjutsu, hanya saja efeknya terasa sampai dunia nyata. Dia juga bisa
mengeluarkan genjutsu hanya dengan menunjuk seseorang. Taijutsunya juga
lumayan dan bisa mengimbangi Kakashi ketika bertemu untuk kedua kalinya
untuk menyelamatkan Gaara. Jutsu andalannya ialah Tsuyokomi dan
Amaterasu. Yaitu genjutsu dan ninjutsu yang hanya bisa digunakan pemilik
Mangekyou Sharingan. Tsuyokomi ialah genjutsu yang membuat lawan masuk
ke alam lain dan cedera di alam tersebut akan berpengaruh pada mental
dan otak seseorang, dan juga bisa mengakibatkan cedera fisik yang sama.
Sedangkan Amaterasu masih belum jelas, tetapi amatlah dahsyat dan
sepertinya berupa jutsu elemen api yang menghasilkan kobaran api hitam
yang bakal terus menyala selama tujuh hari tujuh malam. Yang pasti kedua
jutsu tersebut menggunakan chakra yang besar sehingga tidak bisa terus
menerus digunakkan.
Kisame
Hoshigaki
Kisame adalah seorang ninja pelarian dari Kirigakure dan parntnernya
Itachi Uchiha. Tidak seperti kebanyakan pasangan yang lain dalam
Akatsuki, Kisame memiliki hubungan yang baik dengan Itachi. Sementara
Itachi ditugaskan untuk menangkap Naruto Uzumaki, target Kisame adalah
Jinchuuriki Siluman berekor empat, seorang lelaki tua yang dikalahkannya
dengan susah payah. Kisame memiliki penampilan khusus yang menyerupai
ikan hiu, lengkap dengan kulit berwarna biru pucat dengan mata yang
kecil, serta memiliki struktur muka yang menyerupai insang dan gigi
berbentuk segitiga tajam. Sama seperti namanya, Kisame yang berarti
“ikan hiu iblis”. Meskipun penampilannya yang agak kasar dan
kecintaannya dalam bertarung, gaya bicara Kisame tenang dan memiliki
sopan santun jika dibandingkan dengan kebanyakan anggota Akatsuki yang
lain.
Kisame
merupakan salah satu dari Seven Swordsmen of the Mist (Kiri no
Shinobigatana Shichinin Shū) dan juga dikenal sebagai kaijin dari
Kirigakure. Zabuza Momochi dan Raiga Kurosuki juga adalah anggota dari
Kiri no Shinobigatana Shichinin Shū. Seperti dua anggota yang lain, ia
agak terlalu percaya diri dalam pertarungan. Dengan jelas juga ia
menikmati setiap pertempuran dan kemungkinan memotong-motong lawannya.
Sebagai contoh, ia mempertimbangkan sebuah gagasan untuk memotong kedua
kaki Naruto untuk mencegahnya melarikan diri sebagai ganti dari memukul
naruto sampai pingsan. Selama pertarungannya dengan Asuma Sarutobi
Kisame juga menikmati kesenangannya dalam menyobek bahu Asuma dengan
samehada.
Senjata utama Kisame adalah samehada (”Kulit Hiu”), sebuah pedang besar
khusus yang sebanding dengan ukuran zanbatō milik Zabuza Momochi. Tidak
seperti pedang pada umumnya, samehada bukan digunakan untuk memotong,
melainkan untuk mencukur, dikarenakan permukaannya yang kasar seperti
kulit hiu. Pedang ini juga mempunyai kemampuan untuk menyerap chakra
yang berada disekitarnya, membuat kisame dapat memotong chakra lawannya.
Jumlah chakra yang dapat diserapnya masih belum jelas, tetapi samehada
bahkan dapat mengkonsumsi chakra siluman rubah, tanpa merasakan sakit.
samehada juga merupakan senjata yang peka perasaannya dan hanya Kisame
yang diperbolehkan untuk memakainya.
Zetsu
Zetsu adalah seorang ninja pelarian misterius. Tidak banyak yang
diketahui tentang dia, selain kesetiaannya kepada Akatsuki dan fungsinya
sebagai seorang mata-mata. Kepalanya diselubungi oleh Venus Flytrap
yang besar, yang juga membungkusi tubuhnya. Bagian kanan dari wajah dan
tubuhnya berwarna hitam, sedangkan di bagian kiri berwarna putih. Zetsu
mempunyai dua kepribadian, di mana bagian hitam dari wajahnya
berbicara dalam Katakana, sedangkan yang bagian putih menggunakan Kanji
dan Kana. Kedua bagian tersebut juga sering berbicara satu sama lain,
dan kadang-kadang juga memiliki pendapat yang berbeda, seperti apakah
diperbolehkan Tobi menggantikan posisi Sasori dalam Akatsuki. Matanya
berwarna kuning dan tidak memiliki pupil
Zetsu
sering kali menggunakan (Hiru Banshō: Bōka no Jutsu), yang membuatnya
bisa bersatu dengan tanah, pohon, dan tumbuhan yang lain untuk
perjalanan jarak jauh dengan cepat. Ia juga memiliki kemampuan yang
dapat menggerakan tubuhnya selama ritual penyegelan Bijuu berlangsung,
di mana tidak ada seorang pun anggota Akatsuki yang dapat melakukannya.
Dengan begitu, ia bisa menjadi pengintai selama ritual penyegelan.
Untuk memudahkan tugas ini, Zetsu meningkatkan daya penglihatannya
untuk melihat jauh, dibandingkan dengan kebanyakan orang. Sebagai
tambahan, dalam perannya sebagai mata-mata, zetsu berfungsi sebagai
ninja hunter Akatsuki. Ia ditugaskan untuk melenyapkan mayat yang
menjadi korban dari “teknik pengubah bentuk” (Shōten no Jutsu) Ketua
Akatsuki, dan juga untuk menemukan kembali cincin dari Sasori dan
Deidara.
Konan
Konan merupakan satu-satunya anggota perempuan dalam Akatsuki. Ia
memiliki rambut berwarna biru dengan tambahan aksesoris bunga kertas,
tetapi dari semua itu, anggota ini masih menyisahkan banyak misteri.
Konan memiliki kemampuan untuk memisahkan dirinya menjadi
berlembar-lembar kertas yang dapat berubah bentuk menjadi origami
kupu-kupu. Namun ninjutsu itu tidak berhasil jika tubuh Konan dibasahi
dengan zat cair. Baru diketahui bahwa Konan adalah bekas anak didik
Jiraiya saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan
Amagakure.